Debo Feat Leeming (Fans Page)

Berkumpulnya SOBADDEBO dan BOOMING Klik Disini !!!

Debo Feat Leeming (Facebook)

Facebook DEBO Feat LEEMING Klik Disini !!!

Debo Feat Leeming (Twitter)

Twitter DEBO Feat LEEMING Klik Disini !!! Follow @debofeatleeming

Minggu, 04 Maret 2012

Sekilas Tentang Sejarah Musik Indie



Sebelum lebih jauh ngebahas soal perkembangan musik indie tanah air, ada baiknya kalau kita flash back sedikit soal perkembangan musik indie secara menyeluruh karena dari sana jugalah cikal bakal musik indie tanah air lahir.
Pergerakan indie sebenarnya bukan sesuatu yang baru, mereka dimulai pada era punk tahun 70-an. Pada era itu sistem seolah dijungkirbalikan (do it yourself) termasuk dalam cara merilis rekaman. Momen-momen itulah cikal bakal dari musik indie yang kita kenal sekarang. Ledakan punk ini menyebar di seluruh dunia sampai muncul istilah-istilah seperti new wave dan post-punk saat ini. Tapi memang, di Indonesia sendiri etos dan juga band-band punk ini tidak sampai, hanya gaya fashionnya saja yang diambil.
Sampai kita tiba di awal tahun 90-an. Band apa yang paling kita ingat saat itu? Tentunya Nirvana. Pada tahun 90-an band-band underground mendapat kontrak rekaman dengan label-label besar, salah satunya adalah Nirvana. Nirvana hadir dengan albumnya ‘Nevermind’ dan menjagokan single ‘Smells Like Teen Spirit’ pada tahun 1991. Nirvana terasa lain karena berani hadir dengan perbedaan, mungkin dengan lirik yang nihil namun ekspresi yang benar-benar mengena di jiwa anak muda.  Semacam pencerahan dan kesadaran baru dalam bermain musik, termasuk untuk band-band di Indonesia.
Sejak masa Nirvana, distribusi band-band yang ‘aneh’ dari luar negeri pun lebih mudah didapat karena didistribusikan oleh label besar dan sampai ke Indonesia. Tentunya hal ini punya pengaruh dan meski pada masa itu melakukan rekaman sendiri memang tidak semudah sekarang, tapi kesadaran untuk melakukan hal itu ada. Lalu mulailah muncul band-band dari punk rock, grunge, indie pop dan lain sebagainya yang mengusung semangat yang sama. Awalnya mereka memainkan lagu milik orang lain namun kelamaan mulai berani maju dengan lagu ciptaan sendiri. Awalnya hanya main di lingkungan setempat sampai akhirnya punya massa sendiri.
PAS Band bisa dikatakan indie band Indonesia yang meraih sukses. PAS merilis EP   secara indie sampai akhirnya label-label besar menawarkan kerja sama. Mereka punya fan base yang kuat karena mereka mulai dari bawah dan punya struktur yang kuat. Selain itu ada juga band-band lain misalnya Pure Saturday dan masih banyak lagi.  Tahun 90-an ini pergerakan indie bergerak secara sporadis.
Dari masa itu hingga sekarang, perkembangan musik indie tanah air terus meningkat. Bukan hanya di sisi band indie saja, tapi juga elemen-elemen yang mendukungnya seperti majalah indie, trend internet seperti MySpace dan friendster, panggung-panggung reguler, label indie bahkan juga fashion (distro). Memang semuanya berakar pada semangat anak muda yang selalu mencari yang beda, mencari ekspresi yang bisa merepresentasikan eksistensi mereka. Sekarang band indie bisa ditemui di mana saja, bukan cuma Jakarta atau Bandung, tapi juga Jogjakarta, Surabaya, Bali, Malang dan kota-kota lainnya.
Memang kalau di Barat (Amerika Serikat & Inggris) indie seperti yang kita kenal sekarang ini sudah ada sejak paruh kedua dekade 70an. Tepatnya saat pergerakan punk muncul. Sejak saat itu terminologi indie tidak hanya dipakai untuk menerangkan metode untuk melakukan sesuatu tetapi juga merepresentasikan semacam ethos yang melandasinya. Nah, saat itu ledakan punk memberikan pengaruh yang signifikan pada budaya populer dunia. Cara pandang, cara berpikir orang2 (terutama anak2 muda) pun berubah. Contoh yang paling gampang dan kelihatan adalah di musik dan fashion.
Kalau sekedar metode sih jauh sebelum ledakan punk pun sudah banyak artis musik yang merilis secara independen. Di Barat menjamurnya label2 rekaman kecil (banyak yg besarnya sama dengan label2 rekaman indie sekarang) dan banyaknya artis musik yg merilis secara independen mulai terasa sejak awal era rock n roll di akhir dekade 50an. Sejak saat itu hingga masa boomnya di pertengahan 60an banyak sekali anak muda ingusan yang ingin nge-band, manggung dan merilis rekaman, walaupun skillnya pas2an. Selain ingin menjadi bintang rock n roll, mereka pun menemukan sarana yg tepat untuk mengekspresikan angst mereka sebagai anak muda. Label2 rekaman kecil banyak bermunculan untuk mengimbangi banyaknya band yg ingin merilis rekaman mereka sementara kapasitas label rekaman besar terbatas. Lagipula banyak sekali, bahkan mungkin hampir semua, dari band2 anak muda ingusan yg menjamur itu menampilkan keamatiran dalam bermusik, rock yg lebih kasar, dan penuh omong kosong. Format paling ‘benar’ dari rock n roll. Saat itu pun mulai dikenal istilah self-released albums ataupun rekaman yg dirilis melalui private labels. Umumnya ya rekaman2 yg menampilkan musik yg ‘kurang’ atau ‘tidak’ mainstream pada jamannya.
Jaman dulu di Indonesia pun juga ada artis2 musik yg merilis rekamannya sendiri ataupun melalui private labels. Tahun 1971, Benny Soebardja merilis rekaman bandnya saat itu, Shark Move, secara sendiri. Juga yg lebih terkenal, Guruh Gipsy, yg juga merilis rekamannya sendiri. Bahkan cara penjualannya pun tidak lazim, terkadang di pinggir jalan, toko kosmetik, PRJ (Pekan Raya Jakarta). Kedua band tersebut memang merilis rekaman yg materinya bertolak belakang dengan tren pasar saat itu, nyaris tidak komersil.
Seperti yg sudah ada di tulisan gue yg pertama, ledakan punk di paruh kedua dekade 70an tidak memiliki pengaruh yg signifikan di Indonesia. Pengaruhnya mungkin hanya sampai fashion saja (Gue inget waktu kecil, TK-SD gitu, asal mau potong rambut ke salon pasti ditanya sama ibu gue dan juga tukang salonnya dengan pertanyaan seperti, “Mau dipotong punk-rock nggak?” Haha! Dulu gue nggak ngerti maksudnya apa. Gue maunya kayak Beatles aja). Tidak ada satupun band2 beraliran ‘baru’ seperti punk-rock yg hadir saat itu. Apalagi ‘label indie’-nya, bandnya aja nggak ada. Hingga ‘ledakan mendunia kedua-nya’ di awal dekade 90an. Ketika Nirvana yg jadi biang keladinya…
Jika terdapat kesalahan atau kekurangan tentang tulisan ini, silahkan kasih komentar. terimakasih
Sumber; LA Light Indiefest forum

Apakah Album mini atau E.P itu


Album mini atau Extended play (EP) adalah rekaman yang mengandung lebih dari satu singel tapi terlalu pendek untuk menjadi album. Biasanya, sebuah album memiliki 8 lagu atau lebih (antara 25-80 menit), sebuah singel memiliki 1 sampai 3 lagu (sekitar 10 menit), dan sebuah Album mini memiliki 4-7 lagu (sekitar 10-25 menit).
Album mini atau EP diterbitkan pada tahun 1950-an dan 1960-an sebagai piringan hitam 45 RPM dengan ukuran 7" (18 cm) dan dua lagu di setiap sisi. Alice in Chains adalah artis pertama yang menempatkan sebuah EP di peringkat pertama tangga lagu Billboard dengan Jar of Flies pada 1994.
Format EP banyak digunakan di dunia punk rock oleh band yang belum terkenal dan ingin menerbitkan album dengan biaya rendah. Hal ini lantas ditiru oleh berbagai band metal dan alternatif, terutama dari underground. EP ini kemudian disebarkan dan diharapkan menarik perhatian sebuah perusahaan rekaman besar.

Jumat, 02 Maret 2012

Debo Andryos

 Nama Lengkap : Debo Andryos Aryanto
 Tempat / Tanggal lahir : Sukabumi, 31 Januari 1998
 Influence : Bon Jovi, Avril Lavigne, RHCP

Debo Andryos merupakan peserta dan juga juara ajang kompetisi Idola Cilik II yang di adakan oleh RCTI.

Siapa yang menyangka bocah yang memiliki suara khas dengan falsetnya ini mampu menerobos ke grand final yang sebelumnya dia tidak pernah dikategorikan untuk menjadi sang juara. Nasib seseorang kita tidak tau dan tidak bisa menebaknya. Yang sangat tak terduga tak sia-sia Nurhalimah menempuh perjalanan jauh dari Dubai untuk pulang ke Tanah Air dan memberi dukungan penuh bagi anak tunggalnya, Debo sampai titik darah penghabisan. Selama seminggu penuh Nurhalimah meninggalkan pekerjaannya demi memberi semangat bagi sang buah hati tercinta.

Setiap orang tentunya memiliki impian masing-masing yang berbeda-beda. Keinginannya untuk membahagiakan orang tua mereka telah terwujud dengan membawa uang puluhan juta rupiah. Salah satu contoh Debo sang jawara, bakalan akan membelikan rumah untuk ibunda tercinta di kampung halamannya. Sungguh besar rasa cinta Debo terhadap ibunda tercinta.

Di tahun 2009 setelah kemenangan itu debo dengan title idola cilik nya sering di undang di berbagai event. Debo pun sempat gabung di grup Band sesama alumni idola cilik yaitu Super Idola sebagai vocalis, walaupun hanya sebentar bersama Super Idola Band itulah awal debo berkeinginan membentuk band, di tahun 2011 setiap ada event debo selalu didampingi dengan band. Hingga pada akhirnya debo pun bertemu dengan Ewink Leeming (guitaris) yang menjadi additional Debo.


Debo feat Leeming





Debo feat Leeming Merupakan suatu project kolaborasi antara Debo Andryos dan juga Leeming Band. dengan code 13 mengusung genre Pop Alternative Rock.

Dengan waktu yang cukup instant dari mulai kedatangan debo & mamang adi pada tanggal 13 desember 2011 mulai lah masa penjajakan antara Debo dan Leeming selama hampir sebulan penuh bersama dan mencoba menggarap beberapa materi Leeming akhirnya pada tanggal 13 januari 2012 resmi bergabung bersama Leeming.

Album perdana Debo feat Leeming dibuat secara mini album (E.P) yang berisikan 5 lagu diantaranya recycle Bintang Yang Bersinar dengan arrangement baru. Album yang bertajuk "Satu Bintang" terjual secara online sampai tanggal 13 februari 2012 sudah 1013 copy dan terus bertambah sampai sekarang, sebuah angka penjualan yang cukup lumayan untuk Album E.P perdana yang hanya berkisar selama 1 bulan.











Mabes Clan merupakan sebuah nama basecamp Leeming yang terdiri dari Studio Recording, Photography & Design. Selain itu untuk lebih memaksimalkan konsentrasi personil Debo feat Leeming dalam berolah musik, tanpa terganggu hal-hal lain di luar musik dibentuklah MABES CLAN MANAGEMENT.

Kerja keras kami serta doa dari para Sobaddebo & Booming kami bisa terus berkarya dan membuat kembali Album #2 yang bertajuk Badai Akan berlalu yang rencana akan mulai disebarkan pada tanggal 13 maret ini

Kamis, 01 Maret 2012

Merchandise

Pin Debo feat Leeming
Rp. 10.000
Mug Love Debo feat Leeming
Rp. 30.000

Mug DFL Personil
1 paket Rp. 120.000
Debo feat Leeming
Album Satu Bintang
Rp. 45.000
Debo feat Leeming
Album Badai Akan Berlalu
Rp. 45.000
(Order strated March,13)

OUT OF SERVICE

sedang dalam perbaikan

For Booking


MABES Clan Management 
Debo feat Leeming Booking :
Jl. Rambay no 80A Sukabumi 43152
Telp 0266-238112
Adi Martha : 0819-595-50366
email : debofeatleeming@gmail.com